Subhanallah! Spontan kalimah yang satu ini terungkap tatkala kagum melihat ketangkasan polis-polis wanita Iran saat mereka menjalani latihan. Walaupun lengkap berjubah dan berjilbab, ini tidak menjadi batu penghalang kepada mereka untuk tangkas dan lincah dalam latihan. Alangkah indah andai kita di Malaysia ini mampu mengamalkan cara berpakaian yang sebegini. Mengikut syari’at Islam yang sebenarnya. Jelas terbukti tatacara berpakaian menutup aurat sebegini langsung tidak menjadi penghalang kepada keberlangsungan sesebuah pekerjaan. Subhanallah, Maha Suci Allah yang menciptakan wanita sebagai hiasan di dunia ini. Sebaik-baik hiasan dunia adalah wanita solehah. Justeru, tidak hairanlah andai suatu hari nanti akan wujud doktor malaya yang berniqob saat bekerja. Mungkinkah? Tidak mustahil bukan. Segalanya pasti, andai diizinkanNya. Akan ada pencetusnya kelak. InsyaAllah. Ke memang dah ada ek? Wallahua’alam.
Ni antara koleksi gambar 'bidadari besi' yang ana ambil dari blog arruhuljadid. Mohon izin dipublishkan disini pula ya.
Pada pagi itu, seperti mana pagi-pagi yang lain, aku menyambut kedatangan tetamu tetapku.
"Assalamualaikum", seru Subuh.
"Wa'alaikumsalam", sahutku.
Dan kami terus berpelukan, tanda rindu serta kasih sayang.
Ku tanya khabar Subuh, bagaimana keadaannya mengembara dari satu tempat ke satu tempat.
"Tadi..", kata Subuh dengan sayu, "... aku baru sahaja melintasi satu tempat. Kucari tempat persinggahan, ku ketuk rumah-rumah yang sunyi, tapi satu pun yang tiada mahu menerimaku sebagai tetamu." Dan airmata Subuh pun berlinangan.
"Subuh, usah kau pedulikan mereka, bukankah aku menyambutmu dengan penuh rasa kegembiraan?"
Subuh mengangkat mukanya seolah-olah teringat sesuatu.
"Oh ya, tadi aku lalu di suatu tempat yang tanahnya disebalik sungai. Orang-orangnya sepertimu, menyambutku dengan penuh kesukaan, menjamuku dengan pelbagai hidangan yang lazat serta mengiurkan. Hidangan yang paling ku suka adalah buah Tahajjud, puas kucari dibumi lain, tapi jarang kujumpa. Di situ aku meratah buah Tahajjud dengan puas serta leka".
Dan Subuh merenung mataku mengharapkan sesuatu.
Aku fahami maksud Subuh. "Maaf Subuh, aku tiada menanam pohon Al-Lail, jadi aku tidak dapat menghidangkanmu dengan buah yang kau sukai. Tapi aku ada Roti Shiyam",cadangku pada Subuh.
Subuh menolak dengan hormat. "Roti itu ada tuan punyanya", kata Subuh. "Adakah kau mahu manisan Zikir?" rayuku pada Subuh.
"Baiklah, ambilkan aku sedikit, serta bawakan aku segelas Air Mata Tangisan", pinta Subuh.
Aku agak sugul, bagaimana harusku beritahu pada Subuh, yang Mata Air Tangisan sudah hampir kekeringan akibat kemarau Maksiat yang berpanjangan? Namun, aku tetap menjenguk ke dalam Perigi yang memuatkan Mata Air tersebut. Aku terkejut. Perigi tersebut hampir separuh penuh! ya. Dan aku berdetik didalam hati, adakah ini tanda kemarau akan berakhir? Tanpa berlengah lagi kubawa Air tersebut pada Subuh, tetamu yang kusanjungi, dan kusuakan manisan yang dipintanya.
Selesai menjamah kesemuanya, Subuh pun melirikkan sebuah senyuman. "Subuh ..", seruku, "... mahukah kau tinggal selamanya denganku?
Aku memerlukan teman dalam kesunyian. Akan kulayan kau dengan sebaiknya, wahai Subuh".
Subuh tersenyum lagi menandakan permintaanku tidak akan terpenuhi.
"Aku perlu menziarahi ramai orang, dan ramai lagi yang memerlukan kehadiranku untuk mengubati rindu mereka, sepertimana aku menguliti mimpimu".
Dan aku akur dengan penjelasan Subuh.
"Subuh",.. seruku lagi bila melihat Subuh bersiap untuk pergi,
"Sudikah kau menziarahiku lagi esok hari?"
"InsyaAllah", jawab Subuh,
"... bukankah aku kekasih yang kau rindui?" Subuh berangkat dengan lambat tetapi tetap.
"Assalamualaikum", seru Subuh.
"Waalaikumsalam", jawabku kembali. Dan mataku terus meniti langkah Subuh, yang semakin laju dengan setiap langkah. Dan akhirnya Subuh hilang dari pandangan.
Terlintas difikiran ini apalah agaknya keluh kesah dari Zohor, Asar, Magrib dan Isyak? Namun Jawapannya? tersirat dalam diri kita sendiri.
"sesungguhnya,apa yang baik itu datangNya dari Allah..dan yang tak baik itu jua datang dariNYA lantas disandarkan kepada kita atas kelemahan diri sebagai hambaNya.."
"Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan Menyukai Kelembutan Di seluruh Permasalahan" (Riwayat Bukhari & Muslim)
~...IKHWAN SEJATI...~
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari
bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada
orang disekitarnya....
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari
suaranya yang lantang, tetapi dari
kelembutannya mengatakan kebenaran...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari
jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi
dari sikap bersahabatnya pada generasi muda
bangsa ...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari
bagaimana dia di hormati ditempatnya
bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam
rumah...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari
kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya
memahami persoalan...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari
dadanya yang bidang, tetapi dari hati
yang ada dibalik itu...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari
banyaknya akhwat yang memuja, tetapi
komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari
jumlah tanggungjawab yang dibebankan, tetapi
dari tabahnya dia mengahadapi liku-liku kehidupan...
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari
kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari
konsistennya apa yang dia kerjakan...
Siapakah yang dapat memenuhi kriteria
seperti itu???
Pelajarilah tentang dia...
dialah MUHAMMAD S.A.W
*************************************
~...AKHAWAT SEJATI...~
Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat
dari kecantikan paras wajahnya, tetapi
dilihat dari kecantikan hati yang ada
di baliknya..
Akhwat sejati bukan dilihat
dari bentuk tubuhnya yang mempesona,
tetapi dilihat dari sejauh mana ia
menutupi bentuk tubuhnya..
Akhwat sejati
bukan dilihat dari begitu banyaknya
kebaikan yang ia berikan tetapi dari
keikhlasan ia memberikan kebaikan itu..
Akhwat sejati bukan dilihat dari
seberapa indah lantunan suaranya,
tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya
bicarakan...
Akhwat sejati bukan dilihat
dari keahliannya berbahasa, tetapi
dilihat dari bagaimana caranya ia
berbicara...
Akhwat sejati bukan dilihat dari
keberaniannya dalam berpakaian tetapi
dilihat dari sejauh mana ia berani
mempertahankan kehormatannya...
Akhwat sejati bukan dilihat dari
kekhuatirannya digoda orang di jalan
tetapi dilihat dari kekhuatiran
dirinyalah yang mengundang orang jadi
tergoda...
Akhwat sejati bukanlah dilihat
dari seberapa banyak dan besarnya ujian
yang ia jalani tetapi dilihat dari
sejauhmana ia menghadapi ujian itu
dengan penuh rasa syukur...
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat
ramahnya dalam bergaul, tetapi dilihat
dari sejauhmana ia bisa menjaga
kehormatan dirinya dalam pergaulan...
Siapakah yang dapat menjadi kriteria
seperti itu???
Pelajarilah tentang mereka
merekalah ISTERI RASULULLAH S.A.W
Kisah ini pernah diceritakan oleh Ustaz Muhadir ketika Kuliah Aqidah mingguan semester lepas.Sama-samalah kita menghayati serta mengambil iktibar dan pengajaran daripadanya.
Jabir bin Abdullah Al-Anshari meriwayatkan kisah hidup seorang pemuda
Anshar bernama Tsa’labah bin Abdul Rahman. Sejak masuk Islam ia selalu
setia melayani Rasulullah SAW dengancekatan. Suatu ketika Rasulullah SAW
mengutusnya untuk suatu keperluan. Saat sedang menjalankan tugas tersebut
kebetulan ia melewati sebuah rumah milik salah seorang sahabat Anshar. Tiba-tiba
secara tak sengaja ia melihat wanita penghuni rumah itu yang sedang mandi.
Serta merta ia ketakutan. Ia sangat khawatir wahyu akan turun kepada Nabi
SAW berkaitan dengan perbuatannya. Maka ia pun segera berlari menjauhi pusat
kota. Ketika sampai di pegunungan yangada di antara kota Mekkah dan Madinah,
ia pun mendakinya. Tentu saja Nabi SAWmerasa kehilangan.
Hal itu berlangsung selama empat puluhhari. Hingga akhirnya Allah mengutus
Jibril untuk menyampaikan wahyu: “Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu
memberikan salam dan berfirman kepadamu yang isinya: bahwa seorang laki-laki
dari ummatmu berada di antara pegunungan ini dan telah memohon perlindungan
kepada-Ku.”Mendengar wahyu tersebut beliau kemudian bersabda: “Wahai Umar
dan Salman, berangkatlah kalian sekarang dan ajaklah kembali Tsa’labah bin Abdul
Rahman kemari.” Keduanya pun segera berangkat menyusuri jalan perbukitan
yang ada di Madinah, hingga bertemu dengan seorang pengembala bernama
Dzufafah. Umar lalu bertanya, “Apakah engkau tahu seorang pemuda bernama
Tsa’labah yang tinggal di antara kawasan pegunungan ini?” “Mungkin yang Engkau
maksudkan itu adalah seorang yang lari dari neraka jahannam?”jawab Dzufafah.
“Dari mana engkau tahu bahwa dia lari dari neraka jahannam?’ tanya Umar lagi.
“Sebab, setiap malam dia ke luar kepada kami dari kawasan antara pegunungan itu
sambil meletakkan tangannya di atas kepala sambil berkata, “Wahai Allah,
mengapa tidak Engkau cabut saja nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak
membiarkanku untuk mendapatkan keputusan?” jawab Dzufafah. “Itulah
orang yang sedang kami cari,” jawab Umar sigap.
Kemudian, berangkatlah mereka menemui Tsa’labah. Ternyata benar, ketika hari
menjelang malam, Tsa’labah keluar. Disekitar lereng pegunungan, mereka segera
menemuinya. Umar kemudian menghampiridan mendekapnya seraya membujuknya untuk
kembali kepada Rasulullah SAW. “Wahai Umar, adakah Rasulullah mengetahui
dosaku?” kata Tsa’labah. “Aku tidak tahu, hanya saja kemarin beliau
menyebut-nyebut namamu dan kemudian memerintahkan agar aku dan Salman
mencarimu,” jawab Umar. “Aku mohonengkau tidak membawaku kepada beliau,
kecuali bila beliau sedang shalat,”pinta Tsa’labah. Setelah sampai ke
tempat tujuan, Tsa’labah langsung ikut shalat berjamaah bersama Rasulullah SAW.
Ketika itulah Rasulullah SAW membaca sejumlah ayat Al-Qur’an. Mendengar
bacaan beliau, tiba-tiba ia jatuh pingsan. Setelah Salam Rasulullah SAW
bersabda: “Wahai Umar dan Salman,bagaimana dengan Tsa’labah?” “Itu dia,
ya Rasulullah,” jawab mereka sambil menunjuk ke arah sosok tubuh yang sedang
terbaring. Rasulullah SAW segeraberdiri dan menghampirinya. Beliau
menggerak-gerakkannya hingga ia pun siuman kembali. “Apa yang menyebabkan
engkau pergi dariku?” tanya beliau lembut. “Dosaku, wahai Rasulullah,”
jawab Tsa’labah. “Bukankah pernah kutunjukkan kepadamu tentang ayat yang
dapat menghapuskan dosa dan kesalahan? Bacalah: Rabbanaa aatina /id dunyaa
hasanah wafil aakhirati hasanah wa qinaaadzaaban naar (Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka/
Q.S. Al-Baqarah: 201),” tuntun Rasulullah. “Benar, wahai Rasulullah.
Tapi dosaku terlalu besar,” jawabnya. “Akan tetapi Kalam Allah itu jauh lebih
besar lagi,” tegas beliau. Setelah itu,beliau memerintahkannya pulang.
Setibanya di rumah ia jatuh sakit selamadelapan hari. Mendengar hal itu, Salman
pun segera menghadap Rasulullah SAW.“Wahai Rasulullah, masihkah Engkau
memikirkan Tsa’labah? Ia kini sedangsakit keras,” cerita Salman. “Mari kita
bersama-sama menjenguknya,” ajak beliau.
Setiba di kediaman Tsa’labah, Rasulullah SAW meletakkan kepala Tsa’labah di
pangkuan beliau. Tapi, ia berusaha menggeser kepalanya kembali dari
pangkuan beliau. “Mengapa kamu geser kepalamu dari pangkuanku?” tanya beliau.
“Karena kepala ini penuh dengan dosa,”jawab Tsa’labah murung. “Apa yang kamu
keluhkan?” tanya beliau lagi. ‘Seperti ada gerumutan semut-semut di antara
tulang, daging, dan kulitku,” jawab Tsa’labah menahan sakit. “Apa yang kamu
inginkan?” tanya beliau lagi. “Ampunan dari Tuhanku,” jawab Tsa’labah mantap.
Kemudian turunlah Jibril menemui Nabi SAW. “Wahai Muhammad, sesungguhnya
Tuhanku membacakan salam untukmu dan berfirman kepadamu: Andaikata hamba-Ku
ini menghadap-Ku dengan membawa kesalahannya sepenuh bumi, Aku akan
menyambutnya dengan ampunan-Ku sepenuh bumi pula.” Rasulullah SAW kemudian
memberitahukan wahyu itu kepadanya kepada Tsa’labah. Seketika itu juga Tsa’labah terpekik gembira dan tidak lama kemudian wafat.. Rasulullah SAW
langsung memerintahkan para Sahabatnya untuk segera memandikan dan mengafani
jenazah Tsa’labah. Dan ketika selesai menyalatkannya, beliau berjalan sambil
berjingkat-jingkat. Setelah acara pemakaman, salah seorang Sahabat
bertanya kepada beliau, “Mengapa Engkau tadi kami lihat berjalan sambil
berjingkat- jingkat?” “Demi Dzat yang telah mengutusku dengan benar sebagai
Nabi, sungguh aku tidak mampu meletakkan telapak kakiku di atas bumi, karena
malaikat yang turut melayat Tsa ‘labah sangatlah banyak,” jawab beliau. Sayap
Pertama: Takut terhadap Dosa (Sekecil Apapun) Subhanallah! Begitu takutnya
terhadap satu dosa (sekali lagi satu dosa), Sang Sahabat menghukum dirinya
sedemikian berat. Hukuman yang membuatnya sakit keras itu belum
disudahinya sampai ia mendapatkan jaminan bahwa ia benar-benar telah
diampuni. Hingga Allah pun memberitahukan ampunan-Nya secara
langsung di dunia, khusus kepadanya.Bahkan, penyesalannya terhadap dosa
kecil tersebut (itu pun tidak disengaja), sampai melibatkan Jibril dan
para malaikat dalam jumlah besar untuk turut serta memberi penghormatan (dan
tentu saja doa) secara langsung di akhir hayatnya.
Berapa banyak dosa kita? Seberapa besar yang termasuk dosa besar? Berapa pula
dosa kecilnya? Astaghfirullah! Hari-hari yang kita lalui kebanyakan merupakan
hari-hari dosa. Tiada hari tanpa dosa.Ayuhlah kita kembali kepadaNYA. sesungguhnya Allah Maha Pengampun.
“Katakanlah:Hai hamba-hambaku yang melampau batas atas diri mereka sendiri, janganlah
kalian berputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (39:53)
Sumber: Riyadhus Shalihin
Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada
dalam sorga (taman-taman) dan (di dekat)mata air-mata air (yang mengalir).
(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman". Dan
Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka
merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa
lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya".
Keterangan: Penggunaan "Kami" di surat di atas merupakan penghormatan dimana
Allah itu satu bukan banyak.
Allah ta'ala berfirman: "Wahai hamba-hambaKu, tiada kekhawatiran
terhadapmu hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati, yaitu orang-orang yang
berserah diri. Masuklah kamu ke dalam sorga, kamu dan istri-istrimu
digembirakan". Diedarkan kepada mereka piring- piring dari emas, dan
piala-piala dan di dalam sorga itu terdapat segala apa yang diingini oleh
hati dan sedap(dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya. Itulah sorga yang
diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di
dalam sorga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kamu
makan".
Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam
tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air;
mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk)
berhadap-hadapan; demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di
dalamnya mereka meminta segala macam buah- buahan dengan aman (dari segala
kekhawatiran), mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati
di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka Jahim, sebagai karunia
dari Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntunganmu yang besar".
Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu
benar-benar beradadalam kenikmatan yang besar(sorga), mereka (duduk) di atas
dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan
hidup mereka yang penuh kenikmatan.Mereka diberi minum dari khamar murni
yang dilak(tempatnya), laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu
hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamar murni itu adalah
tasnim,(yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan
kepada Allah".
Dari Jabi r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ahli sorga itu makan
dan minum di dalam sorga, tetapi mereka tidak buang air besar, tidak buang ingus
dan tidak kencing; akan tetapi apa yang mereka makan di dalam sorga itu menjadi
sendawa seperti bau minyak kesturi.Mereka diilhamkan untuk bertasbih
sebagaimana mereka diilhamkan untuk bernafas".(Riwayat Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata,Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah
berfirman: "Aku telah menyediakan buat hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang
belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, serta
belum pernah terlintas dalam hati seseorang, dan cobalah kamu baca: Falaa
ta'lamu nafsum maa ukhfiyalahum min qurrati a'yun"(Maka tidak ada suatu
jiwapun yang mengetahui kesedapan mata yang disembunyikan buat mereka).(Riwayat
Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata,Rasulullah s.a.w. bersabda: "Rombongan
pertama kali yang masuk sorga itu bagaikan bulan pada malam purnama,
kemudia rombongan yang berikutnya bagaikan bintang yang paling cemerlang
menerangi langit. Mereka tidak pernah kencing, buang air besar, meludah dan
tidak beringus. Sisir mereka terbuat dari emas. Keringat mereka berbau
kesturi. Kerikil mereka kayu cendana yang sangat harum. Istri mereka bidadari
yang cantik jelita. Bentuk tubuh mereka sama yaitu bentuk tubuh ayah mereka Nabi
Adam, tingginya enam puluh hasta".(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim yang lain dikatakan: " Bejana mereka di dalam
sorga terbuatdari emas, keringat mereka berbau minyak kesturi. Masing-masing
dari mereka mempunyai dua istri yang dapat terlihat sumsum betisnya dari
balik daging karena sangat cantiknya. Diantara mereka tidak pernah terjadi
pertengkaran maupun saling benci-membenci. Hati mereka seperti hati orang
satu. Mereka senantiasa bertasbih kepada Allah baik pagi maupun sore".
Dari Al Mughirah bin Syu'bah r.a. dari Rasulullah s.a.w., beliau bersabda:
"Nabi Musa s.a.w. bertanya kepada Tuhan:"Bagaimana serendah-rendah tingkatan
ahlli sorga itu ?". Tuhan menjawab:"Yaitu seseorang yang datang setelah
ahli sorga dimasukkan ke dalam sorga,kemudian diperintahkan kepadanya:
"Masuklah kamu ke dalam sorga". Ia berkata: "Wahai Tuhan, bagaimana saya
harus masuk sedangkan manusia telah masuk pada masing-masing tempatnya dan
telah mengambil bagiannya?". Dikatakan padanya: "Puaskah kamu bila disediakan
bagimu seluas kerajaan seorang raja di dunia?". Ia menjawab: Wahai Tuhan, saya
puas". Tuhan berfirman: "bagimu seluas itu, dan sepadan dengan itu, dan sepadan
dengan itu, dan sepadan dengan itu, dan sepadan dengan itu". Sewaktu Tuhan
berfirman untuk yang kelima kalinya, ia berkata: "Wahai Tuhan, saya puas". Tuhan
berfirman: "Inilah bagianmu dan sepuluh kali dari itu, serta segala apa yang
diingini dan disenangi oleh nafsu dan matamu". Ia berkata:"Wahai Tuhan, saya
puas". Nabi Musa bertanya: "Wahai Tuhan,bagaimana setinggi-tinggi tingkatan ahli
sorga itu?". Tuhan berfirman: "Yaitu orang-orang yang telah Aku sediakan
kehormatan mereka dengan tanganKu dan kemudian Aku tutup, sehingga tidak
terlihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, dan tidak terlintas di hati
manusia". (Riwayat Muslim)
Dari Ibnu Mas'ud r.a. berkata,Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya aku mengetahui ahli neraka yang terakhir keluar dari neraka dan
ahli sorga terakhir yang masuk ke dalam sorga yaitu seseorang yang keluar dari
neraka dengan merangkak, kemudian Allah 'azza wajalla berfirman kepadanya:
"Pergilah dan masuklah ke dalam sorga".Kemudian pergilah ia menuju sorga dan ia
membayangkan bahwa sorga itu telah penuh. Maka ia kembali dan berkata:
"Wahai Tuhan, saya mendapatkan sorga itu telah penuh". Allah 'azza wajalla
berfirman kepadanya: "Pergilah dan masuklah ke dalam sorga, karena bagimu
seluas dunia dan sepuluh kali lipat daripada dunia". Kemudian ia berkata:
"Apakah Engkau mengejek saya atau menertawakan saya sedangkan Engkau
adalah Maharaja?". Ibnu Mas'ud berkata:"Sungguh saya melihat Rasulullah s.a.w.
tertawa sehingga tampak gigi-gigigerahamnya, serta beliau bersabda:
"Demikianlah itulah serendah-rendah tingkatan ahli sorga".(Riwayat Bukhari
dan Muslim)
Dari Abu Musa r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda:" Sesungguhnya di dalam
sorga itu tersedia sebuah tenda bagi orang mukmin yang dibuat dari mutiara
yang berlobang, tingginya enam puluh mil. Di dalam tenda itu seorang mukmin
beserta keluarganya dapat bebas berkeliling-keliling sehingga salah
seorang di antara mereka tidak bisa melihat yang lain".(Riwayat Bukhari dan
Muslim)
Dari Abu Sa'id Al Khudry r.a. dari Nabis.a.w., beliau bersabda: "Sesungguhnya
di dalam sorga ada sebuah pohon, yang mana bila seseorang berkendaraan kuda
yang sangat cepat larinya mengelilingi pohon itu selama seratus tahun niscaya
ia tidak dapat mengelilinginya".(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Bukhari dan Muslim di dalam kitab shahihnya juga meriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., bahwasanya Nabi s.a.w.bersabda: "Orang yang berkendaraan
berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun tidak dapat mengelilinginya".
Dari Abu Sa'id Al Khudry r.a. dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Sesungguhnya
ahli sorga itu dapat melihat orang-orang yang berada di atas tingkatan mereka
sebagaimana kamu dapat melihat bintang yang sangat cemerlang dari langit yang
tinggi baik dari arah timu maupun dari arah barat karena perbedaan tingkatan
mereka". Para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, itu adalah tingkatan para
Nabi yang tidak dapat dicapai oleh orang lain (yang bukan Nabi)". Beliau
bersabda: "Benar, demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamanNya; orang-orang
yang beriman kepada Allah dan membenarkan para RasulNya".(Riwayat
Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sungguh jarak antara dua ujung panah yang berada di dalam sorga itu lebih baik daripada
segala apa yang terbit maupun terbenam di atasnya matahari.(Riwayat Bukhari dan
Muslim)
Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya di dalam
sorga itu ada sebuah pasar yang mana setiap hari Jum'at ahli sorga
mendatanginya. Di situ mereka tertiup angin selatan serta mengenai muka dan
pakaian mereka kemudian mereka bertambah bagus dan indah. Lantas mereka pulang
untuk menemui istrinya dan bertambahlah kebagusan dan keindahan mereka, kemudian
istrinya berkata: "Demi Allah, engkau benar-benar tambah bagus dan indah".
Merekapun menjawab: "Dan kamu, demi Allah sungguh telah bertambah bagus dan
indah sepeninggal kami".(Riwayat Muslim)
Dari Sahl bin Sa'd r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya ahli sorga itu dapat melihat tingkatan-tingkatan yang berada
di atas mereka sebagaimana kamu dapat melihat bintang yang berada di langit".
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dari Sahl bin Sa'd r.a. berkata: "Saya pernah menyaksikan dalam suatu majlis
dimana Rasulullah s.a.w. menceritakan tentang sorga sampai selesai, kemudian
pada akhir ceritanya beliau bersabda:"Di dalam sorga ada sesuatu yang belum
pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum
terlintas di dalam hati manusia,kemudian beliau membaca ayat: Tatajaafaa
junuubuhum 'anil madlaaji'i sampai dengan: falaa ta'lamu nafsum maa ukhfiya
lahum min qurrati a'yun"(yang artinya:Lambung mereka jauh dari tempat
tidur-maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur untuk
mengerjakan shalat malam- sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa
takut dan penuh harap, serta mereka menafkahkan sebahagian dari rizki yang
Kami berikan kepada mereka yaitu-bermacam-macam nikmat-yang
menyedapkan pandangan).(Riwayat Bukhari)
Dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apabila ahli sorga telah masuk ke dalam sorga maka terdengarlah ada suara yang
mengatakan: "Sesungguhnya kamu sekalian akan hidup dan tidak mati
selama-lamanya. Sesungguhnya kamu sekalian akan sehat dan tidak sakit
selam-lamanya. Sesungguhnya kamu sekalian akan muda terus dan tidak akan
tua selama-lamanya. Sesungguhnya kamu sekalian akan selalu diliputi nikmat dan
tidak terputus selama-lamanya".(Riwayat Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya serendah- rendah tempat salah seorang di antara kamu sekalian di
dalam sorga yaitu dikatakan kepadanya: "Sebutkanlah keinginanmu". Maka ia
menyebutkan keinginannya dan menghitung keinginannya. Kemudian ditanyakan
kepadanya: "Apakah kamu sudah menyebutkan semua keinginanmu?". Ia
menjawab: "Ya, sudah". Kemudian dikatakan kepadanya: "Sesungguhnya
bagimu apa yang kamu inginkan dan yang sepadan dengan apa yang kamu inginkan".
(Riwayat Muslim)
Dari Abu Sa'id Al Khudry r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya Allah 'azza wajalla berfirman kepada ahli sorga : "Wahai
ahli sorga". Mereka menjawab: "Labbaika wahai Tuhan kami yang segala kebahagiaan
dan kesenangan berada di tanganMu". Allah menjawab: "Bagaimana kami tidak
merasa puas wahai Tuhan kami, karena Engkau telah memberikan kepada kami
segala sesuatu yang tidak Engkau berikan kepada seorangpun dari makhlukMu?".
Allah bertanya: "Sukakah kamu bilamana Aku berikan kepadamu sesuatu yang lebih
utama daripada itu semua?". Mereka bertanya: "Apakah sesuatu yang lebih
utama daripada itu semua?". Allah berfirman: "Akan Aku tetapkan
keridlaanKu untuk kamu semua, maka setelah itu Aku tidak marah kepadamu
selama-lamanya".(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dari Jarir bin 'Abdullah r.a. berkata: "Kami bersama-sama dengan Rasulullah
s.a.w., kemudian beliau melihat bulan purnama, dan beliau bersabda:
"Sesungguhnya kamu sekalian nanti akan melihat Tuhan dengan mata telanjang
sebagaiman kamu sekalian akan melihat bulan ini dimana tidak silau di dalam
melihatNya".(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dari Shuhaib r.a. bahwasanya Rasulullahs.a.w bersabda: "Apabila ahli sorga
telah masuk ke dalam sorga, maka Allah tabaraka wata'ala berfirman: "Apakah
kamu sekalian menginginkan sesuatu yang akan Aku tambahkan?". Mereka berkata:
"Bukankah telah Engkau putihkan wajah kami, bukankah telah Engkau masukkan
kami ke dalam sorga dan Engkau selamatkan kami dari neraka?". Kemudian
Allah membuka hijab/tiraiNya; tid$ak ada sesuatu karuniayang lebih mereka sukai
daripada melihat kepada Tuhan". (Riwayat Muslim)
ISTERI MERUPAKAN AMANAT ALLAH YANG HARUS KITA PELIHARA & KITA DIDIK. JALAN YANG DIIKUT LURUS JIKA LURUS TUNJUKNYA ... OLEH ITU BERSABARLAH WAHAI SUAMI-SUAMI ... DALAM MEMBERIKAN TUNJUK AJAR & BIMBINGAN, JANGAN KITA ALPA & EGO. JANGAN MENGHARAPKAN KESEMPURNAAN KERANA TIADA MANUSIA YANG SEMPURNA MELAINKAN ALLAH YANG MAHA ESA. YA ALLAH SEMOGA ORG NI MENDAPAT KEBAHAGIAN YG SEPATUTNYE DI DUNIA DAN AKHIRAT SUPAYA RAMAI LAGI UMAT KITA YG DAPAT DIBENTUK SEPERTI INI YE...
Lebih kurang tiga minggu yang lepas saya membawa isteri ke 'Mahkota Medical Centre', dia mengadu kepada saya kepalanya pening, rasa mual dan badanya lenguh-lenguh. Saya tanya dia"mengandung kot?" Dia kata tak ada. Oleh kerana 2-3 hari macam tu saja,saya bawak dia jumpa doktor dan ternyata.... isteri saya mengandung dua bulan. Emmm saya dah agak dah.Maka bermulalah cerita baru dan haluan sejarah masa depan akan pastinya berubah lagi. Dia akan merasa loya dengan bau yang sebelum ini senang baginya, termasuklah bau badan saya. Morning sickness yang teruk sekali bagi isteri saya.Kasihan sungguh, terbaring saja sepanjang masa. Makan tak boleh, minum tak nak, apa pun tak nak. Adakalanya isteri saya semalaman tak dapat tidur, kadang-kadang tu asyik nak tidur saja. Selesai saja solat Isyak dah masuk bilik. Pada awalnya saya tidur kat luarlah sebab dia tak boleh bau badan saya. Saya fahamlah orang mengandung memang macam tu, sekarang ni dah boleh tidur dengan saya dan saya sudah tahu macamana nak elakan insomnia yang dialaminya, iaitu dengan membaca Al-Quran sehingga isteri saya terlelap.
Memang kebiasaan sebelum mengandung pun saya akan membaca Al-Quran diatas katil di sisi isteri sebelum tidur sehinggalah dia terlelap. Sekarang saya terus membaca Al Quran disisinya sebagai ubat tidur bagi isteri dan anak dalam kandungan. Adakalanya sampai 2-3 jam.Bukan itu sahaja, saya juga sentiasa bercakap-cakap dengan janin dalam perutnya. Perkara yang mula-mula saya ceritakan padanya ialah tentang tauhid. Saya bermula dengan kitab pertama yang saya pelajari dahulu iaitu kitab 'Kasyaful Mahjub'. Mungkin ada pembaca yang berkata saya terlalu ghairah, kebarangkalian untuk janin survive masih tipis. Tapi mana ada ayah yang tak berharapan. Segarang-garang harimau pun tak makan anak, apatah lagi saya. Apa yang akan berlaku pada kemudian hari adalah diluar bidang kuasa saya. Siapa saya untuk mempersoalkannya. Saya bercerita kepadanya tentang Allah, zat, sifat, asma, afal. Dan cerita itu kembali bercerita kepada diri saya.
Ada yang menghantar email dan bertanya bagaimana mahu mensihati anak agar tidak degil. Jawapan yang mahu saya nyatakan bukan hanya untuk anak tetapi untuk sesiapa sahaja terutamanya yang mempunyai hubungan rapat dengan kita.Tak kiralah anak, isteri atau suami. Bagaimana?
1. Semasa anak atau isteri kita sedang tidur inilah waktu yang paling sesuai terutamanya diwaktu dua pertiga malam, kerana fikiran bawah sedarnya(sub conscius mind) adalah paling optimum ketika ini. Yang tidur hanyalah conscius mind (minda sedar).
2.Sentuhkan ibu jari anda ke langit-langit dan kemudian sentuhlah dengan halus ibu jari anda ke ubun - ubun orang yang ingin anda nasihati.
3. Semasa ibu jari diatas ubun-ubun selawatlah ke atas junjungan Nabi Muhamad dan bacalah surah al fatihah. Kemudian terus dengan berzikir didalam hati dan jangan putuskan zikir anda.
4. Angkat ibu jari anda,kalau boleh janganlah di putuskan zikir didalam hati dan bercakaplah dengan suara yang agak perlahan agar tidak sampai mengejutkanya. Beritahulah apa yang ingin anda beritahunya. Kebiasaannya saya akan menasihati isteri saya agar tidak selalu melewatkan solat,banyakkan berselawat, banyak bersabar. Nasihatilah orang yang anda sayangi dengan apa sahaja nasihat yang anda inginkan. Jangan putuskan zikir anda, supaya zikir itu masuk bersama dengan nasihat anda
5. Anda akan dapat melihat reaksi yang dia sedang menerima pernyataan anda iaitu kelopak matanya bergerak-gerak.
Insyallah saya doakan diri saya dan anda berjaya dengan kaedah ini. Pernah di zaman Imam Abu Hanifah (Hanafi An Nu'man), seseorang pernah bertanya kepada bapa Imam Abu Hanifah. "Tuan, bagaimanakah tuan mendidik Hanafi sehingga begini istimewa jadinya. Jawab bapa Imam Abu Hanifah "Aku didik Hanafi 40 tahun sebelum dia dilahirkan". Kalau didengar pernyataan ini tentu aneh bagi kita bukan. Bagaimana mungkin manusia yang belum dilahirkan sudah di didik. Namun apa yang ingin disampaikan oleh Tsabit (bapa Imam Abu Hanifah) ialah dia sendiri telah diasuh, manakala isterinya juga sudah di didik dan Hanafi sendiri sudah dididik sejak dari kandungan lagi. Saya beri anda satu logik akal, acuan yang bulat mana mungkin menghasilkan kuih segiempat. Begitu juga dengan anak dan isteri kita. Mereka adalah cermin kepada diri kita sendiri. Saya bacakan kisah ini kepada janin yang sedang membesar dalam perut isteri saya. Saya sentiasa berdoa agar dia terus membesar dan dilindungi Allah sebagaimana Allah memelihara Imam Abu Hanifah. Saya nasihatkan dia dengan nasihat yang disuarakan oleh Luqman Al Hakim kepada anaknya. Saya bacakan kisah para rasul, para nabi,wali songo, tujuh wali melayu kepadanya.
Cuma isteri saya menasihati agar suara saya tidak terlalu kuat, bimbang didengar oleh jiran, apa pula kata mereka nanti. Dalam kepekatan malam, isteri saya sudah pun yenyak dibuai mimpi. Saya baru selesai membaca surah yasin disisi isteri hingga dia terlelap. Saya kehalaman rumah, mahu merenung langit malam, satu-satunya hobi saya semenjak kecil semenjak di rumah anak-anak yatim piatu, saya bawa hingga kini. Langit agak terang dan bersih. Saya bersandar dibangku marmar. Kalau isteri saya sihat pastinya dia menemani saya disini, kami akan bercerita tentang segala-galanya, tentang masa depan, tentang anak, tentang cinta, tentang Tuhan.
Saya terus merenung langit malam, saya anak yatim piatu yang ditinggalkan ditengah padang rumput,sehingga sekarang tidak diketahui siapa ibu ayah saya. Kini saya akan menjadi ayah. Bermula dari saya akan wujud salasilah keturunan yang baru.Saya bertekad dalam hati, Insyallah jika anak ini lahir, dia tidak akan saya biarkan membesar seperti saya. Dia tidak akan saya biarkan menagih kasih dirumah kebajikan.Dia tidak akan melalui zaman pahit seperti saya. Dia tidak perlu dibohongi yang teddy bear adalah'mama' nya seperti saya. Air mata ini mengalir lagi. Mudah benar ia tumpah.Oh! janganlah tumpah lagi.Sudah terlalu banyak tertumpah.Kalau mahu tumpah biarlah ketika sujud menyembah ilahi.Pesan guruku air mata lelaki jangan ditumpahkan sia-sia. Saya tidak mahu terus melayan perasaan,segera saya kuncikan pintu dan ke kamar tidur.Isteri saya telah pun nyenyak dibuai mimpi.Inilah 'bintang timur' dalam hidup saya.Ia sentiasa bersinar cemerlang dalam hidup saya,memberi harapan,keyakinan, kesetiaan dan cintanya kepada saya.Insyallah tidak lama lagi,akan muncul 'bintang timur kecil' dalam hidup saya.